Sabtu, 15 Oktober 2011

PENDAPAT PARA AHLI TENTANG IPS SD

Tugas Mata Kuliah : Pengantar IPS SD
Dosen Pembimbing : ibu Kurnia
Sumber Tugas : Internet

Menurut the National Council for the  Social Studies (NCSS), ilmu sosial adalah studi terintegrasi menyangkut ras manusia untuk mempromosikan kompetensi warganegara yang menyediakan studi sistematis meliputi disiplin antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu politik, psikologi, agama, dan sosiologi sebagaimana humanities, matematika, dan ilmu pengetahuan alam. Tujuan ilmu social yang utama adalah untuk membantu orang-orang muda mengembangkan kemampuannya guna membuat pemberitahuan dan keputusan yang disertai alasan sebagai warganegara pada suatu masyarakat yang berbeda.

A.         Mulyono Tj. (1980:8)
Memberi batasan IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologibudaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi oleh Saidiharjo (1996:4) bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik.

B.         A.K. Ellis (1991)
bahwa alasan dibalik diajarkannya IPS sebagai mata pelajaran di sekolah karena hal-hal sebagai berikut:
1.    IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekan demokrasi.
2.    IPS dirancang untuk membantu siswa menjelaskan "dunianya".
3.    IPS adalah sarana untuk pengembangan diri siswa secara positif.
4.    IPS membantu siswa memperoleh pemahaman mendasar (fundamental understanding) tentang sejarah, geographi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
5.    IPS meningkatkan kepekaan siswa terhadap masalah-masalah sosial.

C. Barr dan teman-temannya (Nelson, 1987; Chapin dan Messick,1996)
Merumuskan tiga perspektif tradisi utama dalam IPS. Ketiga tradisi utama tersebut ialah:
1.    IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan (citizenship transmission).
2.    IPS diajarkan sebagai ilmu-ilmu sosial.
3.    IPS diajarkan sebagai reflektif inquiry (reflective inquiry).


D. Roberta Woolover dan Kathryn P. Scoot (1987)
Merumuskan ada lima perspektif dalam mengajarkan IPS . Kelima perspektif tersebut tidak berdiri masing-masing, bisa saja ada yang merupakan gabungan dari perspektif yang lain. Kelima perspektif tersebut ialah:
1.    IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan (citizenship transmission).
2.    IPS diajarkan sebagai Pendidikan ilmu-ilmu sosial.
3.    IPS diajarkan sebagai cara berpikir reflektif (reflective inquiry).
4.    IPS diajarkan sebagai pengembangan pribadi siswa.
5.    IPS diajarkan sebagai proses pengambilan keputusan dan tindakan yang rasional.

Hakikat IPS, adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dengan kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat di manapun mereka berada melalui handphone dan internet. Kemajuan Iptek menyebabkan cepatnya komunikasi antara orang yang satu dengan lainnya, antara negara satu dengan negara lainnya. Dengan demikian maka arus informasi akan semakin cepat pula mengalirnya. Oleh karena itu diyakini bahwa “orang yang menguasai informasi itulah yang akan menguasai dunia”.

Salam : Brandallokojoyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar